Johannesburg:  Satu laporan siasatan  menunjukkan bahwa 78% lelaki  Afrika Selatan mengakui pernah melakukan beberapa aksi kekerasan terhadap perempuan termasuk pemerkosaan.

Siasatan bermula bila satu kes yang melibatkan seorang perempuan Afrika Selatan bernama Gugu Mofokeng meninggalkan tempat perlindungan  selama satu tahun untuk bersembunyi dari  bekas kekasihnya yang kasar dan ia terus diburu berhari-hari oleh lelaki  itu yang berakhir dengan  penyiksaan   di depan rumah miliknya.

Kisah Mofokeng ini memang mengejutkan, tetapi di Afrika Selatan jenayah seperti ini adalah perkara biasa.

Kaji selidik  pada 2009  yang dilakukan oleh Medical Research Council (MCR) telah mengejutkan dunia. Hasil penelitian itu mengungkapkan bahwa satu dari empat lelaki di penempatan  pesisir Cape Timur dan KwaZulu-Natal telah mengaku pernah melakukan perkosaan.

Namun hasil laporan terbaru menurut Gauteng Gender Violence Indicators Pilot Project,  mungkin lebih buruk dari sebelumnya.

Penelitian ini dilakukan di 1.000 rumah di Gauteng, penempatan di  Afrika Selatan yang padat penduduk, yang meliputi Johannesburg dan Pretoria. 78.3 %  lelaki  mengaku melakukan  beberapa bentuk kekerasan, secara emosional, fizikal, dan seksual terhadap perempuan.

25% dari perempuan yang ditemuramah pula  mengatakan mereka telah mengalami beberapa bentuk kekerasan seksual, tetapi hanya 3.9%  yang  dilaporkan kepada polis. Satu dari 13 perempuan yang disoal  mengatakan mereka telah diperkosa bukan oleh kekasih mereka. Secara perbandingan, hanya satu dari 25 kes  perkosaan yang telah dilaporkan kepada polis.

37.4%  mengaku melakukan  kekerasan seksual sekurang-kurangnya  sekali. Menurut data statistik rasmi polis Afrika Selatan terdapat 68,332 kes  penderaan seksual antara Mac 2009 – Mac 2010,  menurun dari 70,514  kes pada tahun sebelumnya.